
Ujian TRYÖS (Türkiye Yurt Dışından Öğrenci Kabul Sınavı) 2025, yang menjadi jalur resmi seleksi mahasiswa asing untuk masuk universitas negeri di Turki, akan diselenggarakan secara serentak pada 11 Mei 2025. Tahun ini, ujian prestisius tersebut akan digelar di 81 pusat ujian di 60 negara, termasuk Indonesia.
Pusat ujian di Indonesia dijadwalkan berlangsung di Tanggerang, menjadikannya salah satu lokasi strategis bagi calon mahasiswa dari Asia Tenggara yang ingin menempuh pendidikan tinggi di Turki.
TRYÖS dikelola langsung oleh ÖSYM (Ölçme, Seçme ve Yerleştirme Merkezi), lembaga resmi pemerintahan Turki yang bertugas mengatur ujian nasional dan seleksi penerimaan mahasiswa. Peserta TRYÖS dari Indonesia tidak perlu pergi ke Turki untuk mengikuti ujian, karena pemerintah Turki telah memperluas jaringan pusat ujian internasional demi meningkatkan aksesibilitas.
Lokasi Ujian di Indonesia
Menurut data resmi dari ÖSYM, pusat pelaksanaan TRYÖS 2025 di Indonesia berada di:
- Tanggerang Selatan – Universitas Pamulang
Ujian TR-YOS ini diselenggarakan pada Minggu, 11 Mei 2025
Peserta diharapkan hadir lebih awal dan membawa dokumen identitas seperti paspor serta kartu ujian yang dicetak melalui sistem ÖSYM.
Apa Itu TRYÖS?
Ujian TRYÖS adalah seleksi kemampuan akademik bagi mahasiswa asing yang ingin melanjutkan studi S1 di universitas negeri di Turki. Ujian ini mencakup Tes Potensi Akademik serta soal Matematika dan Geometri. TRYÖS 2025 akan dilangsungkan dalam beberapa bahasa, termasuk Bahasa Inggris, Turki, dan Arab, sehingga peserta dari berbagai latar belakang dapat mengikutinya dengan nyaman.
Peserta Asal Indonesia Meningkat
Minat pelajar Indonesia untuk kuliah di Turki terus meningkat setiap tahunnya. Tahun lalu, lebih dari 800 peserta dari Indonesia mendaftar TRYÖS. Pemerintah Turki pun memperluas kuota beasiswa dan memperbanyak kerja sama universitas dengan Asia Tenggara.
Kesimpulan
Dengan diselenggarakannya TRYÖS 2025 di Jakarta, pelajar Indonesia kini memiliki akses yang lebih mudah untuk mengejar pendidikan tinggi di Turki. Ujian ini tidak hanya menjadi gerbang akademik, tetapi juga jembatan budaya antara dua negara.