
Turki dan Indonesia adalah dua negara dengan budaya kuliner yang kaya dan khas. Bagi orang Indonesia yang pertama kali datang ke Turki, perubahan pola makan bisa menjadi tantangan tersendiri. Baik dari segi bahan makanan, cara memasak, hingga kebiasaan makan, ada beberapa perbedaan mencolok yang perlu diketahui sebelum menetap atau berwisata di Turki. Artikel ini akan membahas bagaimana menyesuaikan pola makan di Turki dan perbedaan utamanya dengan Indonesia.
1. Bahan Makanan dan Cita Rasa
Di Indonesia, makanan cenderung kaya rempah dan sering menggunakan santan sebagai bahan utama, terutama dalam masakan khas seperti rendang, soto, dan gulai. Sementara itu, masakan Turki lebih banyak menggunakan minyak zaitun, yogurt, dan rempah yang lebih ringan seperti oregano, thyme, dan sumac.
- Daging: Di Indonesia, konsumsi daging ayam dan ikan lebih umum dibandingkan daging merah. Sementara itu, di Turki, konsumsi daging domba dan sapi lebih dominan, terutama dalam bentuk kebab.
- Nasi vs Roti: Orang Indonesia sangat bergantung pada nasi sebagai makanan pokok, sementara di Turki, roti (ekmek) menjadi makanan utama yang selalu ada dalam setiap hidangan.
- Susu dan Olahannya: Di Turki, yogurt sangat populer dan sering dikonsumsi sebagai bagian dari hidangan utama, sementara di Indonesia yogurt lebih sering dikonsumsi sebagai minuman atau camilan.
2. Jadwal dan Kebiasaan Makan
Orang Turki memiliki kebiasaan makan yang berbeda dengan masyarakat Indonesia, terutama dalam hal jadwal makan dan jenis makanan yang dikonsumsi pada waktu tertentu.
- Sarapan (Kahvaltı) yang Kaya dan Sehat Sarapan di Turki lebih bervariasi dibandingkan dengan Indonesia. Jika di Indonesia sarapan sering kali terdiri dari nasi goreng, bubur ayam, atau lontong sayur, di Turki sarapan biasanya terdiri dari roti, keju, zaitun, tomat, mentimun, telur, sosis sujuk, dan teh hitam.
- Makan Siang dan Makan Malam Di Turki, makan siang dan makan malam biasanya lebih ringan dibandingkan dengan Indonesia. Masyarakat Turki lebih sering mengonsumsi makanan seperti kebab, sup, atau sayur berbasis minyak zaitun. Sedangkan di Indonesia, makan siang dan malam sering kali lebih berat dengan lauk pauk yang beragam dan nasi sebagai sumber karbohidrat utama.
- Camilan (Meze dan Pide) Camilan di Turki lebih banyak berupa meze (hidangan pembuka seperti hummus dan cacık) serta roti pipih seperti pide dan lahmacun. Di Indonesia, camilan lebih beragam mulai dari gorengan, kue tradisional, hingga jajanan pasar.
3. Minuman Khas
Di Indonesia, teh dan kopi adalah minuman yang sangat populer, tetapi cara penyajiannya berbeda dengan di Turki.
- Teh (Çay): Teh hitam di Turki disajikan tanpa gula dalam gelas kecil berbentuk tulip. Sementara itu, di Indonesia, teh lebih sering disajikan manis dan dalam porsi besar.
- Kopi (Türk Kahvesi vs Kopi Tubruk): Kopi Turki sangat kental dan dibuat dengan cara merebus bubuk kopi langsung di dalam air, tanpa disaring. Sementara itu, di Indonesia kopi tubruk memiliki konsep serupa tetapi lebih cair dan sering kali ditambahkan gula.
- Ayran: Minuman berbasis yogurt yang sangat populer di Turki dan sering dikonsumsi bersama makanan utama. Di Indonesia, minuman ini kurang populer karena cita rasanya yang asin dan asam.
4. Kehalalan Makanan
Sebagai negara dengan mayoritas penduduk Muslim, baik Indonesia maupun Turki memiliki kesamaan dalam aspek kehalalan makanan. Namun, ada beberapa perbedaan yang perlu diperhatikan:
- Daging Halal: Di Turki, semua daging yang dijual di pasar atau restoran umumnya halal karena hukum setempat mewajibkan penyembelihan sesuai syariat Islam. Namun, wisatawan tetap perlu berhati-hati saat membeli produk olahan yang mungkin mengandung alkohol atau bahan tidak halal.
- Alkohol dalam Makanan: Beberapa makanan atau saus di Turki bisa mengandung alkohol, seperti cuka anggur yang sering digunakan dalam beberapa masakan.
5. Menyesuaikan Pola Makan bagi Orang Indonesia di Turki
Bagi orang Indonesia yang tinggal atau berkunjung ke Turki, ada beberapa cara untuk menyesuaikan pola makan agar tetap nyaman:
- Membeli Bahan Makanan Asia: Beberapa supermarket besar di Turki menyediakan bahan makanan Asia seperti beras, kecap manis, dan mi instan. Namun, harga produk ini bisa lebih mahal dibandingkan di Indonesia.
- Mencari Restoran Indonesia atau Asia: Di kota-kota besar seperti Istanbul dan Ankara, terdapat beberapa restoran Asia yang menyajikan makanan Indonesia atau serupa dengan cita rasa yang familiar.
- Mempelajari Masakan Turki: Mencoba memasak makanan khas Turki dengan bahan yang tersedia bisa menjadi pengalaman menarik sekaligus menghemat biaya hidup.
Kesimpulan
Menyesuaikan pola makan di Turki memang membutuhkan adaptasi, terutama bagi orang Indonesia yang terbiasa dengan nasi, makanan bersantan, dan rempah-rempah yang kuat. Namun, dengan memahami perbedaan bahan makanan, kebiasaan makan, dan cara memasak, proses adaptasi bisa menjadi lebih mudah dan menyenangkan. Selain itu, eksplorasi kuliner khas Turki dapat menjadi pengalaman berharga yang memperkaya wawasan budaya dan selera makanan bagi siapa pun yang tinggal atau berkunjung ke negara ini.
baca juga: Biaya Hidup Mahasiswa di Ankara,Turki
baca juga: Jangan Lakukan Ini di Asrama Turki! ini 10 Kesalahan Umumnya