
Ankara, ibu kota modern Republik Turki, selama ini dikenal luas sebagai pusat administrasi dan politik. Namun di balik wajah modernnya, kota ini menyimpan jejak sejarah yang luar biasa tua dan kaya, termasuk peninggalan dari salah satu kekaisaran terbesar dalam sejarah dunia: Kekaisaran Romawi. Sebelum menjadi pusat kekuasaan Turki modern, Ankara pernah menjadi kota penting dalam administrasi Romawi di wilayah Asia Kecil.
Jejak Kekaisaran Romawi di Ankara tidak hanya terbatas pada reruntuhan arsitektur, tetapi juga pada struktur kota, sistem pemerintahan, dan percampuran budaya yang membentuk identitas kota tersebut selama berabad-abad. Artikel ini akan membawa Anda menyusuri jejak Kekaisaran Romawi di Ankara dan menggali bagaimana warisan tersebut masih dapat dilihat dan dirasakan hingga kini.
Asal Usul Kota Ankara: Dari Ancyra ke Ankara
Sebelum dikenal dengan nama Ankara, kota ini bernama Ancyra, yang berarti “jangkar” dalam bahasa Frigia. Kota ini telah dihuni sejak zaman prasejarah dan pernah berada di bawah kekuasaan berbagai bangsa seperti Frigia, Lidia, Persia, hingga akhirnya dikuasai oleh bangsa Romawi pada abad ke-1 SM.
Pada tahun 25 SM, Ancyra resmi menjadi bagian dari Provinsi Galatia dalam kekuasaan Romawi setelah Raja Amyntas dari Galatia meninggal dunia dan wilayahnya diwariskan kepada Romawi. Sejak saat itu, Ancyra menjadi pusat administratif penting di kawasan Asia Kecil.
Peran Strategis Ancyra dalam Kekaisaran Romawi
1. Pusat Administrasi dan Militer
Ancyra memiliki posisi geografis yang strategis di tengah dataran tinggi Anatolia, menjadikannya titik simpul antara timur dan barat. Kota ini dijadikan markas militer dan pusat administratif Romawi untuk mengelola wilayah Galatia.
2. Pusat Perdagangan dan Ekonomi
Berkat jaringan jalan Romawi seperti Via Sebaste, Ancyra menjadi persimpangan penting dalam jalur perdagangan yang menghubungkan Laut Hitam dan Laut Tengah. Aktivitas ekonomi berkembang pesat dengan keberadaan pasar, forum, dan fasilitas publik.
Situs-Situs Romawi yang Masih Ada di Ankara
Hingga kini, berbagai peninggalan Romawi di Ankara masih berdiri atau setidaknya menyisakan reruntuhan yang dapat ditelusuri, di antaranya:
1. Kuil Augustus dan Roma (Monumentum Ancyranum)
Ini adalah peninggalan Romawi yang paling terkenal di Ankara. Didirikan pada akhir abad ke-1 SM, kuil ini dibangun untuk menghormati Kaisar Augustus dan dewi Roma. Yang menjadikannya sangat istimewa adalah inskripsi di dinding dalam bahasa Latin dan Yunani yang dikenal sebagai Res Gestae Divi Augusti sebuah catatan otobiografi resmi tentang prestasi Augustus. Kuil ini menjadi dokumen sejarah penting bagi para sejarawan.
2. Pilar Julianus
Dikenal juga sebagai Julian’s Column, pilar ini dibangun untuk memperingati kunjungan Kaisar Julianus ke Ankara pada tahun 362 M dalam perjalanannya menuju Persia. Pilar setinggi hampir 15 meter ini merupakan simbol penghormatan dan eksistensi Romawi di kota tersebut.
3. Roman Baths (Pemandian Romawi)
Situs pemandian ini dibangun pada abad ke-3 M di bawah pemerintahan Kaisar Caracalla. Di kompleks ini terdapat area frigidarium (air dingin), tepidarium (air hangat), dan caldarium (air panas), mencerminkan gaya hidup warga Romawi yang mementingkan kesehatan dan kebersihan. Reruntuhannya masih bisa dikunjungi hingga saat ini.
4. Jalan dan Saluran Air Romawi
Sebagian jalanan batu dan sistem saluran air peninggalan Romawi masih dapat ditemukan tersembunyi di beberapa sudut kota tua Ankara. Ini menjadi bukti keterampilan teknik sipil dan tata kota Romawi yang canggih pada masanya.
Transformasi Kota: Dari Romawi ke Byzantium dan Selanjutnya
Setelah Kekaisaran Romawi Barat runtuh, Ancyra masuk ke dalam wilayah Kekaisaran Byzantium (Romawi Timur) dan tetap menjadi kota penting secara strategis. Gereja-gereja dibangun dan struktur kota pun mengalami penyesuaian sesuai dengan kekristenan yang menjadi agama resmi Byzantium.
Namun, pengaruh Romawi tetap kuat, terutama dalam sistem pemerintahan lokal, tata kota, hingga gaya arsitektur. Bahkan saat bangsa Seljuk dan kemudian Kesultanan Utsmaniyah menguasai wilayah ini, sisa-sisa kejayaan Romawi masih terlihat dan dihormati.
Jejak Budaya dan Identitas Romawi di Ankara Modern
Meski Ankara kini telah berubah menjadi kota metropolitan modern, roh peradaban Romawi masih hidup dalam wujud situs-situs arkeologi, museum, dan tata kota tua. Beberapa warisan tersebut kini dijaga dengan baik oleh Museum Peradaban Anatolia (Anadolu Medeniyetleri Müzesi) yang menyimpan artefak penting dari masa Romawi dan sebelumnya.
Selain itu, beberapa elemen arsitektur kota tua Ankara, seperti penggunaan batu besar, sisa tiang-tiang klasik, dan orientasi jalan, masih mencerminkan pengaruh Romawi.
Kesimpulan
Kota Ankara bukan hanya ibu kota Turki modern, tetapi juga penjaga warisan kuno Kekaisaran Romawi yang pernah berkuasa di kawasan ini. Dari kuil agung, pilar peringatan, hingga pemandian publik, semuanya menjadi saksi bisu dari masa keemasan Romawi di Anatolia.
Melalui pelestarian dan edukasi sejarah, generasi masa kini dan masa depan dapat terus mengenal dan menghargai warisan ini. Jejak Kekaisaran Romawi di Ankara bukan hanya tentang masa lalu, tetapi juga tentang bagaimana sejarah membentuk identitas dan peradaban sebuah bangsa hingga kini.